Skip to main content

Bisa dikatakan, salah satu sebab kekalahan Trump saat pemilu tahun 2020 adalah masalah issue Covid-19. Trump tidak terlalu percaya dengan Covid-19 dan sebaliknya Biden sangat percaya dan didukung oleh salah satunya Dr. Fauci (bisa dilihat artikel khusus tentang: Thank you Dr. Fauci). Dan Trump orang yang tidak pernah lupa kepada orang yang telah mengkhianatinya. Untuk itu Trump berencana mengangkat Robert F. Kennedy (JFK) Jr yang sangat anti Covid-19, vaksin dan telah menulis dua buku tentang hal ini menjadi kepala Departemen Kesehatan dan Pelayanan SDM. JFK Jr. tidak hanya menyalahkan Covid-19  dan vaksin mRNA tapi juga vaksin-vaksin wajib untuk bayi di AS yang diduga kuat menimbulkan autisme. 

Tentunya ini sangat membuat khawatir Bill Gates dan teman-teman serta perusahaan vaksin yang diuntungkan dari plandemi (penggunaan kata plandemi karena memang di “plan” atau direncanakan). Mereka-mereka yang selama ini “bancakan” (menikmati uang) karena Covid-19 mulai khawatir dan tentunya mulai melakukan manuver-manuver untuk menjegal upaya-upaya ini.

Yang menarik, apa yang terjadi di AS juga terjadi di Eropa. Parta AfD (yang didukung oleh Elon Musk), bisa dibaca di artikel saya sebelumnya, berencana meminta pertanggungjawaban mereka-mereka yang telah menekan opini yang berbeda saat plandemi karena vaksin menyebabkan kematian dan efek samping. Berbeda dengan Trump yang telah menang pemilu, AfD masih berjuang dalam pemilu Jerman bulan Feb 2025. 

Tidak heran bila partai-partai lain jadi gerah karenanya. AfD ini tidak hanya “nyempal” tapi bisa dibilang mengusung topik-topik yang tabu di Jerman, seperti:

  • melawan plandemi 
  • menolak imigrasi, 
  • akan mengaktifkan kembali pembangkit listrik nuklir, 
  • keluar dari EU
  • menormalisasikan hubungan dengan Rusia.

AfD berakar dari Jerman Timur, tidak heran mereka tidak “anti” Rusia. Justru melihat bahwa demokrasi versi Eropa telah menghancurkan ekonomi Jerman.

Tidak heran ada upaya partai lain berupaya melarang AfD ikut pemilu dengan alasan melanggar martabat manusia dan tatanan dasar demokrasi liberal. Tapi upaya larangan ini semakin menyurut karena AfD telah menarik perhatian kaum muda Jerman dan menempati urutan kedua dalam survey 11 Januari 2025. 

Selain AfD, partai BSW di jerman juga menyuarakan hal yang sama. Partai yang baru berdiri Jan 2024 secara cepat mendapat dukungan di Jerman (walaupun tidak sepopuler AdD). Kalau AfD dianggap partai sayap kanan maka BWW adalah partai sayap kiri.

Tokoh utama partai AfD yang menolak issue Covid 19 yaitu Christine Andersen, yang juga anggota parlemen EU. Saya pernah menerjemahkan salah satu tulisannya tentang Mpox. Christine sangat vokal menyerang presiden EU, Ursula von der Leyen dimana suaminya bekerja di anak perusahaan Pfizer dan EU memberi kontrak vaksin Euro 71 miliar ke Pfizer yang cukup untuk memberi vaksin 10 kali setiap warga EU. Kontraknya sendiri konon dirahasiakan.

Selain di Jerman, Partai FPO di Austria yang memenangkan pemilu September 2024 juga anti Covid-19. Tuntutan investigasi atas plandemi juga sudah mulai muncul di parlemen EU. Tidak hanya diinisiasi oleh Christine Andersen tapi juga oleh anggota-anggota parlemen yang lain. Parlemen EU telah berani mengundang Dr. David Martin yang dengan menjelaskan plandemi dan meminta agar WHO dibubarkan. 

Gelombang permintaan investigasi atas plandemi Covid-19 secara perlahan melanda Eropa. Sepertinya semua menunggu bagaimana pemerintah Trump bersikap. Yang pasti AS di bawah pimpinan Presiden Trump yang tadi malam dilantik sudah menandatangani sikap AS keluar dari WHO. 

Breaking News: di detik terakhir menjabat, presiden Biden menerbitkan “preemptive pardon” untuk Dr. Fauci. Artinya Dr. Fauci sudah mendapat ampunan walaupun belum dilakukan pemeriksaan ataupun telah dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Dengan kata lain, Biden tahu Fauci bersalah, untuk itu perlu dilindungi. 

Eko Nugroho

Wakil Ketua Umum Pusaka Indonesia