Efek Vaksinasi Covid Terhadap Kehidupan Setelah Mati
Judul di atas diambil dari sebuah buku dengan judul “Vaksinasi COVID – Dampak pada jiwa, spirit, dan kehidupan setelah mati” (COVID Vaccines—Consequences For The Soul, Spirit, And Life After Death) karangan Thomas Mayer. Thomas Mayer adalah pengajar “spiritualitas” berdasarkan ajaran Rudolf Steiner. Rudolf Steiner sendiri dikenal sebagai pencipta sistem pertanian “biodynamic”. Sebuah sistem pertanian organik yang menggabungkan pengatahuan empirik dan supranatural.
Rudolf Steiner (1861 – 1925) rupanya juga mengenalkan sebuah konsep yang disebut Anthroposophy (Anthro (manusia) + Posophy (kebijaksanaan). Menurut Steiner, ada dunia supranatural yang secara intrinsik mempengaruhi dunia material (fisik). Ajaran Steiner berkembang di Eropa sampai sekarang yang diteruskan salah satunya oleh Thomas Mayer (warga Jerman tapi tinggal juga di Swiss).
Dalam bukunya, Mayer mengambil pernyataan Rudolf Steiner yang menolak konsep kedokteran modern yang terlalu materialistik dan meramalkan bahwa dokter ini akan menjadi agen yang merusak jiwa manusia:
- Para dokter materialistis akan dipercayakan dengan tugas untuk mengeluarkan jiwa manusia
- Manusia akan disuntik untuk meninggalkan kecenderungan mereka terhadap ide-ide spiritual
- Gagasan bahwa kuman dan bakteri berpindah masuk dan keluar dari tubuh manusia dan menyebabkan penyakit adalah takhayul modern
- Siapa saja yang mengklaim bahwa penyakit berasal dari makhluk kecil, misalnya: flu disebabkan oleh virus flu dan sebagainya, sama cerdiknya dengan seseorang yang mengatakan bahwa hujan disebabkan oleh katak yang bernyanyi. Tentu saja, ketika hujan turun, katak bernyanyi karena mereka merasakannya hujan. Tetapi katak tidak membawa hujan.
- Demikian pula, virus tidak membawa flu; tetapi merekalah (virus) berada di tempat flu berada.
Menurut Mayer, vaksinasi (terutama vaksin COVID), mengakibatkan terpisahnya tubuh etherik dan tubuh fisik dari jiwa dan “spirit”. Cakra-cakra menjadi terblok dan ada entitas yang memisahkan tubuh-tubuh non-fisik yang menjadikan manusia seperti robot.
Menurut pengamatannya, secara umum efek dari vaksin COVID terhadap manusia adalah:
- Keharmonisan badan, jiwa dan spirit menjadi terganggu
- Koneksi ke dunia spiritual Ilahi terganggu
- Hal ini menyebabkan segala macam penyakit. Penyakit selalu memiliki penyebab spiritual yang kemudian terwujud dalam tubuh fisik.
- Kehidupan mental dan spiritual terbebani
- Ketika tubuh manusia diubah sedemikian rupa sehingga hubungan spiritual terhalang, maka manusia merasa dan berpikir secara lebih secara materialistis.
Mayer menyebutkan bahwa vaksin COVID adalah “serangan supranatural dahsyat pada kemanusiaan”.
Temuan Mayer berikutnya adalah dampak vaksin COVID setelah kematian. Menurutnya:
- Manusia setelah kematian, wajarnya akan menyesuaikan diri dengan kehidupan di alam yang lebih tinggi, sebagian besar orang yang telah divaksinasi dan telah diteliti tetap terkurung di bumi (earthbound) dan menderita.
- Lebih jauh, menjadi masalah yang memprihatinkan jika kehidupan “cacat” setelah kematian ini dapat menimbulkan dampak yang sama pada reinkarnasi berikutnya, sampai ke tubuh fisik.
- Efek vaksinasi berbeda-beda intensitasnya, bergantung pada kondisi fisik dan landasan spiritual orang tersebut, serta jumlah dan keadaan vaksinasi. Vaksin yang diterbitkan pabrik farmasi di Eropa dan Amerika lebih merusak dampaknya dibanding vaksin dari Rusia dan China.
- Pengamatan terhadap “pemrosesan alami”(baca penetralisasi efek) vaksinasi pada beberapa bulan pertama setelah vaksinasi Covid memang terjadi. Namun, ini biasanya hanya terjadi sebagian, dengan beberapa residu yang tersisa.
- Jika seseorang meninggal segera setelah divaksinasi, mereka sering kali terikat (bound) sepenuhnya. Jika mereka meninggal beberapa bulan kemudian, mereka biasanya sedikit lebih bebas dari ikatan tersebut.
Lebih lanjut, Mayer juga mengatakan bahwa “passive vaccination” juga terjadi. Seperti perokok pasif, walaupun tidak merokok tapi seseorang kalau dekat perokok maka akan mendapat dampaknya. Walaupun efek dari vaksinasi pasif bisa dinetralisir setelahnya.
Beberapa pengobatan kedokteran modern juga mempunyai dampak negatif seperti halnya vaksin Covid, contoh: kemoterapi atau obat untuk bunuh diri (euthanasia).
Dalam beberapa kasus, penerima vaksin COVID juga dapat sembuh dari hal-hal diatas (complete transformation). Mayer menekankan bahwa pemulihan atas dampak diatas bisa dilakukan dengan meditasi, penyembuhan spiritual dan koneksi dengan Kristus dan keberadaan spiritual tinggi (high spirit beings).
Eko Nugroho
Wakil Ketua Umum Pusaka Indonesia
y9pkvp
qQmuHxw fcyQ mogNVPaC NXpBGpWM RLUKR ZAM