Skip to main content

Saya mau bercerita tentang Pemimpin Hebat di dalam perspektif kesadaran murni.  Ada yang  menjelaskan tentang keberadaan Bung Karno sebagai pemimpin hebat.  Jelas saya sangat sepakat bahwa Bung Karno adalah satu contoh dari pemimpin yang tidak hanya baik, tetapi betul-betul pemimpin yang hebat. Betul-betul dia ada di level tertinggi dari kepemimpinan, kalau menurut John.C.Maxwell dia ada di level-5, Pinnacle leader. 

Nah pertanyaannya, bagaimana dia bisa mencapai tataran seperti ini ?

Jelas ada orang-orang tertentu yang memang dia terlahir sebagai pemimpin. Jadi kemampuan memimpin ini sudah terekam di dalam DNA nya. Dia punya bakat memimpin yang tinggi, kalau kita bicara tentang perjalanan jiwanya, orang-orang seperti ini di banyak fase kehidupannya, pasti menjadi pemimpin juga. Seperti Bung Karno kalau kita men-tracking bagaimana perjalanan jiwanya di masa lalu, kita akan lihat bagaimana dia memang sering menjadi sosok yang ada di puncak, dia menjadi  Raja atau menjadi orang-orang seperti ini betul-betul  mengubah kehidupan. 

Pemimpin yang  sungguh-sungguh bisa merubah kehidupan, itu bukan hanya pemimpin yang punya kemampuan kognitif atau kecerdasan rasional yang tinggi, dia pasti punya kecerdasan Spiritual yang tinggi. 

Nah maka saya sedikit buka rahasia, kalau kita melewati bagaimana sepak terjang Bung Karno, Itu memang ada satu misteri. Jadi Bung Karno yang dikenal publik, itu sebetulnya tidak satu sosok. Sosok pemimpin yang spiritualis adalah Bung Karno.  Ia betul-betul mewakili idealitas sebagai pemimpin dengan Spiritualitas yang tinggi. Tapi secara faktual, ada satu sosok lain yang juga dikenal sebagai Bung Karno, yang itu menjadi semacam bumper, dia sering ditampilkan, dipajang di Istana, tetapi dia tidak punya kualitas seperti tokoh yang pertama tadi. Nah tokoh Bung Karno yang kedua ini,  punya kemampuan rasional, kemampuan intelektual yang tinggi, lebih detailnya begini, karena supaya teman-teman nanti mengerti misteri dibalik ini itu apa, karena kalau saya tidak jelaskan ini nanti ada pertanyaan. 

Karena banyak case, dimana sosok Bung Karno itu ada yang terlihat berbuat kesalahan fatal. Sampai pada akhirnya dia itu kemudian, tumbang secara politik bahkan dipenjara di akhir masa hidupnya. Nah pertanyaannya adalah kalau nasibnya seperti itu, layakkah dia dikategorikan sebagai pemimpin Pinnacle ?  Kan kalau jujur mestinya punya kritisisme, tidak adil dong disebut pemimpin hebat kok ujungnya cuma begitu? Nah makanya saya katakan, bahwa ini ada misteri yang harus diungkap. Nah sosok Soekarno yang kemudian bernasib malang, itu nama aslinya seperti yang sering diungkap sejarah itu adalah Kusno.

Dia memang orang lokal, besar di Blitar kemudian memang Bapak Biologis dari Megawati dan saudara-saudaranya. Ini adalah tokoh yang dikenal sebagai Bung Karno, yang lulusan ITB itu, yang cerdas secara rasional tapi kemudian mengalami kejatuhan. Kejatuhannya tidak hanya dia terlepas dari jabatannya, tapi juga secara pribadi dia mengalami penderitaan di masa akhir kehidupannya.

Ada satu sosok lagi yang itu tidak mengalami nasib malang. Dia yang punya pengaruh global yang luar biasa, tidak hanya dengan kemampuan intelektualnya tapi dia memang punya kemampuan Spiritual yang tinggi. Jadi kalau kita ukur LOC nya 2 orang ini sangatlah jomplang. Bung Karno yang disebut pemimpin dengan level-5 tadi itu LOC nya tinggi, sementara yang satunya itu LOC nya rendah. Kenapa ini bisa terjadi ? ini lumrah di dalam praktek kepemimpinan, apalagi kalau kita merujuk kepada pola-pola kepemimpinan kuno, sebagai mekanisme pengamanan biasa pemimpin itu membuat satu kloningan. Kloningan itu bukan secara biologis dibuat yang baru, tapi memang orang yang mirip itu dipajang untuk menjadi bumper. 

Ini perlu saya jelaskan, supaya kita nanti punya kesepakatan, yang pemimpin hebat itu sebetulnya seperti apa. Pemimpin Hebat itu bisa saja dia kehilangan jabatannya, tapi dia tidak akan mengalami kejatuhan secara personal, dia tidak akan mengalami kejatuhan spiritual, dia tidak akan mengalami hidup dengan penderitaan atau merana gara-gara kesalahannya sendiri. Jadi ini perlu saya tegaskan karena demikianlah faktanya, Bung Karno yang disebut sebagai Pinnacle Leader itu, itu tidak mengakhiri hidupnya dalam penderitaan, tidak sama sekali. 

Nah siapa lalu yang kemudian menggebrak di level global ?  itu adalah Bung Karno yang mempunyai kemampuan spiritual tinggi, Bung Karno yang pernah mengalami fase-fase penggemblengan di gunung Lawu. Kalau kita bicara tentang pemimpin yang bisa mengubah dalam tataran yang luas, mau tidak mau sekali lagi dia harus telah selesai dengan dirinya sendiri, dia memang di dalam kehidupannya memuat kemampuan spiritual, dengan kemampuan Ilahinya dia itu menggerakkan perubahan, dia membuat orang lain mengikuti langkahnya.

Tentu saja saya tidak akan memaksa Anda untuk mencapai level itu, tapi setidaknya ketika tadi sudah disampaikan teman-teman bisa mencapai level-3 atau level-4 dalam kerangka kepemimpinan John.C.Maxwell. Nah kalau yang seperti ini, ini tidak terlalu sulit, jadi teman-teman tidak harus punya bakat seperti Bung Karno yang asli tadi, asal mau betul-betul belajar dari kehidupan yang real. Bagaimana kita digembleng terus, bagaimana kita karakternya dibentuk lewat segala tantangan yang datang, juga kita wawasan semakin luas lewat kemauan dan keseriusan dalam belajar kemudian kita juga ada praktek kepemimpinannya sehingga keahlian kita terasah, sangat niscaya teman-teman bisa mencapai level kepemimpinan yang tadi disebutkan minimal Level-3 atau Level-4.

Setyo Hajar Dewantoro

The Architect of Civilization, The Alchemist, The Game Changer

Leave a Reply