Skip to main content

Pada 2 Januari 2025 lalu dilaporkan bahwa cyber truck, salah satu produk Tesla, perusahaan yang sebagian dimiliki oleh Elon Musk, dipasang bom di bagasinya dan meledak di depan Trump Hotel di Las Vegas. Berita ini cepat menjadi viral yang konon berhubungan dengan kejadian di New Orleans, ketika sebuah mobil menabrak kerumunan massa di Bourbon Street dan menewaskan sedikitnya 15 orang. 

Yang menarik adalah bagaimana media besar (mainstream) menyebarkan bahwa ledakan di depan Trump Hotel bukan karena bom tapi karena memang cybertrucknya meledak sendiri.

  • MSN melaporkan: Cybertruck Tesla terbakar di depan Trump Hotel di Las Vegas
  • inkl (lembaga yang menyarikan berita dari berbagai sumber): Cyber Truck Tesla dilaporkan terbakar di depan Trump Hotel, Las Vegas
  • The New York Times: 1 orang meninggal setelah cyber truck Tesla terbakar di luar Trump Hotel, Las Vegas
  • The Guardian: 1 orang meninggal setelah cyber truck Tesla terbakar di luar Trump Hotel, Las Vegas. https://x.com/elonmusk/status/1874645832152269237

Berita di atas jelas mendiskreditkan mobil cyber truck Tesla sebagai mobil yang mudah meledak. 

Elon Musk juga baru saja menuntut Whoopi Goldberg dan acaranya “The View” (disiarkan oleh ABC News) sebesar US$ 80 juta karena “mereka berbohong tentang saya”. Kita tahu Whoopi adalah bintang film berkulit hitam yang membintangi film seperti “Sister Act”, “Ghost”, “The Color Purple”, dll. 

Memang Whoopi adalah bagian dari tim kampanye Kamala Harris saat pemilu presiden AS dan sering memojokkan Elon dalam show ini. Seperti mengatakan bahwa Elon tidak punya hak untuk meminta senat/kongres membatalkan UU dengan tebal 1.500 halaman. Atau Whoopi mengatakan bahwa Elon halu dan merasa dirinya presiden atau wapres AS. Tim legal Elon Musk mengatakan tujuan tuntutan hukum ini agar media besar bertanggung jawab atas apa yang disiarkan dan lebih mementingkan kebenaran dibanding dengan sensasi beritanya yang menarik rating atau penonton. 

Konon Whoopi menangis dengan tuntutan ini dan mengatakan bahwa apa yang disampaikan adalah candaan belaka dan yang dimaksud olehnya bukan Elon tapi kucing dirumahnya. Bagi yang pro Musk, tentunya ini bagian dari media mainstream untuk tidak membesar-besarkan disinformasi dan misinformasi. Bagi penentangnya, ini dianggap sebagai ancaman hak menyampaikan pendapat dengan bebas. Tidak ada yang melarang menyatakan pendapat dengan bebas, hanya harus didukung fakta yang benar. Dan tentunya minta maaf kalau memang benar-benar salah. 

“The View” memang lebih memajukan kepentingan politik tertentu daripada kebenaran itu sendiri. The view mirip dengan ibu-ibu arisan yang membicarakan satu topik tapi  produsernya tidak mengarahkan untuk membuat berita yang balance tapi malah lebih mementingkan sensasi berita. 

Sementara di AS, mulai keluar dari masa kegelapan dengan terpilihnya Trump sebagai presiden AS dan Elon membeli platform twitter dan diganti dengan X, Eropa malah membuat aturan yang disebut Digital Service Act untuk memastikan tidak terjadi “misinformasi dan disinformasi”. EU ingin mengatur informasi apa yang boleh di keluarkan dan mana yang tidak akan masyarakat terlindungi. Tapi kita tahu ada kekuatan besar dibalik EU yang menentukan mana yang boleh diberitakan mana yang tidak boleh. Dan kita tahu, kekuatan besar ini punya kepentingannya sendiri.

Simak pidato Ursula Von Der Leyen, Presiden EU dalam World Economic Forum di Davos:  https://youtu.be/ZXtOlXnWDzU?si=H82cdmDBxDdilay8 

Akibatnya platform berita RT (Russia Today) dan Sputnik dilarang di EU karena dianggap menyebarkan kepentingan Kremlin. Tentunya rakyat EU tidak mendapat informasi dari sisi lain dan hanya mendapat indoktrinasi dari sisi tertentu yang sesuai dengan kepentingan penguasa. Padahal mendapat informasi dari sisi lain sangat penting untuk kita bisa menentukan mana yang salah mana yang benar. Untung X belum dilarang di EU. Walaupun upaya-upaya tersebut sudah lama dimulai. 

Mari kita semakin cerdas dalam membaca berita dan selalu melihat sisi lain agar kita mendapat pandangan yang lebih seimbang 🙏

Eko Nugroho

Wakil Ketua Umum Pusaka Indonesia

Kebangsaan

Old Asia

Setyo Hajar DewantoroSetyo Hajar Dewantoro24 Januari 2025

One Comment

Leave a Reply