Skip to main content

Tadi malam, Jumat 28 Februari 2025 waktu AS, terjadi peristiwa yang memalukan yang dilakukan oleh Presiden Ukraina, Zelensky. Tujuan dari kedatangan Zelensky ke AS sebenarnya untuk menandatangani perjanjian kerjasama mineral. Pemerintahan Presiden Trump ingin mendapat kembali dana yang selama ini diberikan ke Ukraina melalui bantuan senjata, bantuan strategi militer termasuk bantuan tidak langsung melalui NED (NGO bentukan CIA) dan tentunya USAID. Trump menyebut bantuan tersebut bernilai sekitar $350 milyar. Trump ingin agar uang pajak rakyat AS bisa dikembalikan melalui perjanjian pengelolaan mineral bersama. Ukraina memang memiliki cadangan mineral yang besar (terutama logam tanah jarang) yang sangat diperlukan AS (90% logam tanah jarang dunia saat ini dikuasai oleh Tiongkok). Logam tanah jarang diperlukan untuk membuat semi konduktor, TV dan perlengkapan hi-tech lainnya, termasuk persenjataan militer.

Zelensky, tadi malam di ruang Oval Gedung Putih, datang tidak dengan niat untuk menghentikan perang. Zelensky ingin perang terus berlangsung dan meminta AS untuk terus memberikan bantuan termasuk jaminan keamanan. Dalam 50 menit pertemuan yang diliput wartawan, Zelensky mencoba menjelaskan narasi versinya (juga versi EU) betapa jahatnya Putin/Rusia. Termasuk bagaimana Putin, menurut Zelensky, mengkhianati perjanjian Minsk II. Padahal diakui oleh Kanselir Jerman saat itu, Merkell, bahwa perjanjian Minsk II di ditandatangani untuk memberi waktu Ukraina mempersenjatai dirinya. Artinya, Perjanjian Minsk II dibuat dengan niat yang tidak baik oleh Barat.

Narasi yang sama dibawa oleh Macron juga saat berkunjung ke AS. Apa yang dilakukan Macron dan Zelensky adalah membuat propaganda palsu untuk membentuk opini rakyat AS. Macron sendiri yang tidak menghormati perjanjian Minks II.

Diawal pertemuan di Gedung Putih tadi malam, dengan sabar Presiden Trump mendengarkan narasi Zelensky, tapi sepertinya perbedaan ini terlalu jauh. Setelah Wakil Presiden AS, JD Vance memberikan pernyataannya, Zelensky kemudian tidak bisa mengendalikan dirinya dan mulai membantah Presiden dan Wakil Presiden AS. Keduanya kemudian mengatakan yang dilakukan Zelensky adalah tidak sopan/kasar (disrespectful) di hadapan media dan rakyat AS. Sampai akhirnya, Presiden Trump mengakhiri pertemuan dengan wartawan dengan menyatakan: bila perjanjian (mineral) tidak jadi, silakan berperang sendiri (tanpa bantuan AS). Rencana makan siang bersama antara delegasi Ukraina dan AS juga dibatalkan.

Dalam pernyataannya setelah pertemuan di ruang Oval, Gedung Putih, Presiden Trump menyatakan bahwa Zelensky tidak siap dengan perdamaian. Dalam pikiran Zelensky, keterlibatan AS akan memberikan keuntungan kepada Ukraina. Trump tidak mau “keuntungan” tapi “perdamaian”. Zelensky telah berlaku kasar/tidak menghormati Ruang Oval, Gedung Putih. Zelensky bisa datang lagi bila dia sudah siap.

Presiden Trump juga mengatakan dengan gamblang bahwa Zelensky ingin terus berperang, walaupun dalam satu minggu terakhir 2,000 orang telah meninggal karenanya. Zelensky tidak memiliki kartu dalam perang melawan Rusia. Bila ingin terus berperang, silakan lakukan tanpa garansi keamanan AS. Trump juga mengatakan Zelensky ingin ketemu lagi tapi dijawab saya tidak bisa menemuinya.

Dalam wawancara dengan Fox New setelah pertemuan di Gedung Putih, Zelensky ditanya 2 kali tentang apakah akan minta maaf kepada Presiden dan Wakil Presiden serta rakyat AS atas perbuatannya di Gedung Putih, Zelensky tidak menjawab dengan jelas dan malah sibuk memasukkan propaganda anti Putin.

Jawaban ini seperti mengindikasikan Zelensky tidak mengerti bahasa Inggris dengan baik atau sengaja memang tidak mau minta maaf. Jawaban Zelensky akan semakin membuat rakyat Amerika kehilangan kepercayaan terhadap Ukraina. Ketika ditanya apakah hubungan dengan Presiden Trump bisa diselamatkan, dia harus bertanya kepada penerjemahnya apa arti kata “salvaged”.

Sepertinya Zelensky telah salah mengambil jalan. Anggota parlemen Ukraina konon ingin melakukan pemakzulan (impeachment) terhadap Zelensky. Senator Lindsey Graham, yang selalu menjadi supporter Zelensky sebelumnya, sudah berbalik arah dan meminta agar Zelensky diganti.

Zelensky tapi tidak sendirian. Seperti biasa EU mendukung Zelensky. Secara akal sehat, dengan bantuan AS saja Ukraina tidak bisa memenangkan perang dengan Rusia. Malah 20% tanah Ukraina sudah dikuasai Rusia. Bagaimana Ukraina bertahan dalam perang hanya dengan dukungan EU saja? Dan dua negara EU, secara pasti tidak mendukung perang ini yaitu Hongaria dan Slovakia. Belum lagi secara ekonomi EU juga sedang tidak baik-baik saja, bagaimana EU bisa membantu miliaran dolar ke Ukraina?

Bagaimana pendapat anda?

Eko Nugroho
Wakil Ketua Umum Pusaka Indonesia

Seni Hidup

Pergerakan Menuju Bumi Surgawi

Setyo Hajar DewantoroSetyo Hajar Dewantoro24 Januari 2025

5 Comments

Leave a Reply