Skip to main content

Kegagalan, dulu akrab dengan hidup saya.  Selepas SMA, saya coba berbagai test untuk dapat beasiswa, antara lain ke STAN: gagal.  Maka saya baru bisa kuliah di tahun berikutnya.  Coba test di beberapa perusahaan yang memberi beasiswa seperti Siemens dan Simpati Air ya gagal juga.  

Saya pernah juga merintis beberapa wirausaha yang berujung pada kegagalan: jualan beras gagal, tanam jamur tiram gagal, jual ikan asin gagal juga, sampai jualan susu murni ya gak laris juga.

Ada beberapa yang saya rintis, sempat berkembang maju, tapi ujungnya gagal juga.  Ini kasus NGO yang saya bangun di Cirebon.  Pernah juga saya 2 kali dipecat dalam posisi saya lumayan tinggi, karena saya terlalu idealis, kaku, jadi kalah dalam politik kantor.  Saat sedang asyik jadi bagian dari tim ahli di sebuah kementrian, eh, pejabat yang jadi patron saya malah kena kasus, ya bubar jalan.  

Itu cuma sedikit dari cerita kegagalan di masa lalu.   Masih banyak yang lain, di berbagai aspek kehidupan.  Lalu, apakah saya menyerah? Tentu tidak.  Saya selalu bangun setelah terjatuh.  Selalu bangkit jika gagal dalam satu hal.  Terus berjuang mencari jalan meski terlihat yang ada hanyalah kebuntuan.

Segala kegagalan di masa lalu, membuat segala keberhasilan pada saat ini menjadi terasa manis.  Segala kejatuhan di masa lalu membuat saya sangat menghargai anugrah pada saat ini.  Hidup telah menjadi surgawi pada saat ini; berubah 180 derajat dibandingkan di masa lalu.

Kini, saya adalah salah satu orang paling bahagia di dunia.  Saya sukses sebagai guru spiritual, saya sukses sebagai sebagai penulis buku, saya sukses juga sebagai kepala rumah tangga: rumah tangga saya bertahan, semua anggotanya makin bahagia dan selaras.  Saya mulai juga merintis banyak hal baru, dan sudah terlihat tanda-tanda suksesnya.  Suatu saat Anda akan melihat bagaimana saya bisa kombinasikan pencerahan spiritual dengan kekuatan finansial dan politik.

Keberhasilan dalam hidup saat ini, adalah buah ketekunan di jalan keheningan.  Saya sungguh-sungguh berjuang memperbaiki diri, memurnikan jiwa raga, memastikan transformasi diri benar-benar terjadi. 

Biarlah semua orang yang pernah dan sering gagal tidak menjadi patah dan gagal selamanya.  Saya telah buktikan jalan bangkit dari kegagalan, Anda tinggal ikuti rumusnya.  Rumus ini sama pastinya dengan rumus membuat air bisa mendidih.

Jelas kan? Awas, kalo gak ngerti juga jangan ngomong, itu sudah rencana Tuhan ….

Setyo Hajar Dewantoro

The Architect of Civilization, The Alchemist, The Game Changer

Leave a Reply