Apakah negara? Sebuah entitas yang punya wilayah, rakyat, hukum dan kedaulatan. Negara kita, sebagai salah satu nation-state, bernama Republik Indonesia, baru lahir 17 Agustus 1945. Tetapi sebagai bangsa, kita punya sejarah lebih panjang. Bangsa Indonesia, dinyatakan ada 28 Oktober 1928 lewat peristiwa Sumpah Pemuda. Sebenarnya, bangsa yang kini menempati wilayah bernama Indonesia ada jauh lebih lama lagi, dikenal sebagai bangsa nusantara atau dwipantara. Kita bangsa tua, dengan peradaban yang merentang panjang dan ada banyak fase kejayaan.
Kenapa negara ada? Idealnya, agar nasib bangsa membaik, bukan memburuk. Negara lahir dengan cita-cita luhur sesuai dengan konsensus para pendirinya. Negara juga hanya lahir dengan restu dan kesepakatan para pemimpin pejuang, para raja, para tetua adat.
KONSENSUS mereka adalah hal paling penting yang jadi latar eksistensi republik ini. Jika konsensus dilanggar, republik layak bubar.
Pemerintah – adalah pihak yang diberi mandat dan amanat oleh rakyat, oleh seluruh warga bangsa, untuk mengelola negara agar bisa mencapai cita-cita pembentukannya. Tentu saja agar bisa mengayomi, melindungi, mensejahterakan rakyat.
Bagaimana jika pemerintah lupa pada amanat dan mandat rakyat? Bagaimana jika pemerintah tidak lagi jadi abdi negara dan abdi rakyat tapi malah jadi abdi egonya sendiri, jadi abdi oligarki, atau jadi abdi kekuatan asing.
Yang terjadi saat ini adalah pembelokan bahkan penghianatan atas segala konsensus dan cita-cita luhur para pendiri bangsa. Dan kita sudah di titik kritis, harus ada arus balik sebelum republik ini bangkrut dan musnah.
Pertanyaannya, bagaimana arus balik ini terjadi? Bagaimanapun semua tergantung pemerintah, dan penentunya adalah PRESIDEN. Jika presidennya benar maka semua institusi negara punya kemungkinan membaik, republik ini bisa dipulihkan martabat dan kemuliaannya.
Lalu Presiden seperti apa yang bisa jadi garda depan perubahan? Harus yang Extra Ordinary … yang biasa-biasa aja pasti hancur karena kejahatan sudah mengakar melembaga menghalangi kebangkitan Republik Indonesia.
Extra Ordinary dalam konteks presiden, sudah dibahas dalam tradisi Jawa: ia harus punya pusaka Trisula Wedha, super kuat secara magis-spiritual, strategic-intelektual dan finansial-entrepreneurship.
Ini harus sosok satria pinandhita sinisihan wahyu, trahing kusuma rembesing madu. Ini yang sering disimbolkan juga dengan istilah satria piningit.
Apalagi berkaitan dengan cita-cita Indonesia Mercusuar Dunia, presidennya harus yang paling berkesadaran dan punya jiwa murni. Agar Indonesia meski gak jadi negara paling kaya dan paling kuat militernya, bisa dihormati dan diberi trust untuk memandu negara-negara lain menuju keselamatan bersama – memastikan kehidupan surgawi di Bumi.
Tapi siapa yang punya kapasitas untuk itu? Momentum …. ini kata kunci. Saat momentum tiba, tokohnya datang dan segala sesuatunya seperti sudah dipersiapkan oleh semesta. Saat momentum tiba, ada keajaiban yang gak mungkin jadi mungkin.
Biarlah di 2029, putra terbaik di republik ini menjadi Presiden dan membawa Indonesia jadi Mercusuar Dunia.



